Kamis, 25 Maret 2010

Opini UN

"Bagaikan kemarau setahun dibayar hujan sehari", begitulah UN dimata para pelajar, 3 tahun menjalani pendidikan dan pembelajaran tapi hanya ditentukn 5 hari.
22-26 Maret 2010 merupakan hari yang menegangkan bagi siswa SMA/MA dan seankatannya. Hari-hari itu sangat menegangkan bagi kami, para siswa. Berbagai macam opini bermunculan dari siswa. Sungguh tidak adil jika ada salah seorang siswa yang aktif dan berprestasi disekolah tetapi tidak lulus. Ya, misalnya seorang siswa yang berprestasi tersebut jatuh sakit saat UN, atau mendapat masalah yang membuat konsentrasinya buyar, sehigga tidak bisa menyelesaikan UN dengan baik. Tapi opini tersebut bisa tangani oleh adanya Ujian Ulang setelah pengumuman hasil UN utama. Tapi alangkah baiknya jika kita Lulus di putaran pertama. AMIIIN......... Moga Kita sukses....!! Dan hari ini terakhir Ujian Nasional utama.

Selasa, 09 Maret 2010

Teater SimVate

Teater SimVate..!!!!
inilah wajah2 peserta teater SIMVATE,,,,,,,,,
Dari latihan sampai penampilan teater banyak keluh kesah yang di rasakan oleh setiap kelompok, tapi itu tidak membuat kami patah semangat.... malahan selalu memiliki semangat baru untuk berusaha menjadi yang terbaik diantara yang baik. Hingga akhirnya kami pun mendapatkan hasil yang kami inginkan. buat SIMVATE, thaks y atas kerjasamanya, semoga kita selalu bersama walaupun nanti kita akan berpisah (moga lulus, amien,,,,.....)

Minggu, 07 Maret 2010

Simvate Famely


Akhir-akhir ini Simvate membuat suatu ekspresi yang aneh dimata umum.....
Tapi,,, bagi kami, itu merupakan ukiran kenangan unuk menjalani detik-detik Perpisahan, Amiiin.... Mudah-mudahan kerja keras kami selama ini menghasilkan buah yang manis...
Hmmm.... Simvate yang selama ini dianggap acuh tak acuh, ternyata memiliki rasa perduli yang sangat besar, memiliki rasa kekeluargaan...

Rabu, 24 Februari 2010

Liga Pelajar : Juara 2 Futsal


SmansaNEWS(*) Siswa SMA 1 Kepahiang kembali Berjaya. Kini Giliran Tim Futsal Smansa yang di komandoi Epas Bogianda (siswa Kelas XI IPA 1) berhasil meraih Juara 2 dalam Liga Pelajar di IAIN Bengkulu, Setelah di pertandingan final tanggal 14 pebruari 2010 kalah tipis 0 - 1 melawan SMA 1 Talang Empat Bengkulu.

Pertandingan Pertama hari jumat 12 Pebruari 2010 Epas bogianda dan kawan-kawan mampu mengalahkan tim SMAN Talang Empat A dengan skor telak 4 - 1. Dipertandingan kedua pada hari berikutnya Tim Putsal SMANSA Kepahiang yang di latih Raden Mascik kembali memperoleh kemenangan 2-0 melawan SMA Pallawa Kota Bengkulu.

Di Semi final Tim Futsal SMAN 1 Kepahiang Bertemu dengan SMA Muhammadiyah. Pertandingan yang dilaksanakan pada hari minggu tersebut berlangsung alot. Hingga peluit panjang di tiup oleh wasit kedudukan tetap bertahan 0-0. Pertandingan dilanjutkan dengan adu pinalti. Perjuangan yang berat ini akhirnya diselesaikan dengan skor 4 - 3 untuk kemenangan Tim Futsal SMAN 1 Kepahiang.

Selasa, 23 Februari 2010

KABUPATEN KEPAHIANG



Kabupaten Kepahiang

Kabupaten Kepahiang


Motto Asri Laksana Emas dan Intan (Alami)
Semboyan '
Slogan pariwisata '
Julukan
Demonim '
Provinsi Bengkulu
Ibu kota Kepahiang
Luas 66.500 hektar
Penduduk
· Jumlah 114.889 jiwa (2006)
· Kepadatan 163 jiwa/km²
Pembagian administratif
· Kecamatan 8
· Desa/kelurahan 91 desa
Dasar hukum UU No.39 Tahun 2003
Tanggal 7 Januari 2004
Hari jadi {{{hari jadi}}}
Bupati Drs. H. Bando Amin C. Kader, M.M.
Kode area telepon 0732
APBD {{{apbd}}}
DAU -
Suku bangsa {{{suku bangsa}}}
Bahasa {{{bahasa}}}
Agama {{{agama}}}
Flora resmi {{{flora}}}
Fauna resmi {{{fauna}}}
Zona waktu {{{zona waktu}}}
Bandar udara {{{bandar udara}}}

Situs web resmi: Tidak ada

Kabupaten Kepahiang adalah salah satu kabupaten di provinsi Bengkulu, Indonesia. Kabupaten ini merupakan kabupaten pemekaran dari kabupaten Rejang Lebong. Mayoritas penduduk kabupaten Kepahiang adalah suku Rejang Kepahiang. Rejang disebut dengan Hejang oleh suku tersebut.

Ibukota kabupaten Kepahiang adalah Kepahiang. Secara administratif, daerah ini terbagi menjadi delapan kecamatan dan 91 desa. Pada tahun 2006, jumlah penduduknya mencapai 114.889 jiwa yang terdiri dari pria (57.835 jiwa) dan wanita (57.054 jiwa), dengan tingkat kepadatan penduduk yang mencapai 163 per km2.


Profil kabupaten Kepahiang

  • Berdiri: 7 Januari 2004 berdasarkan UU No.39 Tahun 2003
  • Motto: Kepahiang Kabupaten Alami (Asri Laksana Emas dan Intan)
  • Potensi Investasi: Pariwisata, Pertanian, Perkebunan dan Perikanan (mencakup agribisnis dan agroindustri)

Batas wilayah

  • Sebelah Utara, berbatasan dengan kecamatan Curup, kecamatan Sindang Kelingi, dan kecamatan Padang Ulak Tanding serta kabupaten Rejang Lebong
  • Sebelah Timur, berbatasan dengan kecamatan Ulu Musi, kabupaten Lahat; provinsi Sumatera Selatan.
  • Sebelah Selatan, berbatasan dengan kecamatan Taba Penanjung, kabupaten Bengkulu Utara.
  • Sebelah Barat, berbatasan dengan kecamatan Pagar Jati, kabupaten Bengkulu Utara, kecamatan Bermani Ulu, kabupaten Rejang Lebong.

Sejarah

Zaman perjuangan melawan kolonial Belanda menjadi saksi sejarah mulai dikenalnya nama Kepahiang. Pada masa itu, kota Kepahiang dikenal sebagai ibukota kabupaten Rejang Lebong, yang disebut Afdeling Rejang Lebong. Sesaat setelah peralihan kekuasaan dari penjajahan Belanda ke Jepang, hingga kemudian Jepang menjajah bumi pertiwi 3,5 tahun lamanya, kota Kepahiang tetap merupakan pusat pemerintahan bagi kabupaten Rejang Lebong. Bahkan, setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, yakni sejak 18 agustus 1945 hingga 1948, Kepahiang tetap menjadi ibukota kabupaten Rejang Lebong sekaligus sebagai basis kota perjuangan. Sebab, mulai dari pemerintahan sipil dan seluruh kekuatan perjuangan, yang terdiri dari Laskar Rakyat, Badan Perlawanan Rakyat (BPR dan TKR yang kemudian sebagai cikal bakal TNI), semuanya berpusat di Kepahiang.

Di penghujung tahun 1948, merupakan masa yang tak mungkin bisa dilupakan oleh masyarakat Kepahiang. Karena pada tahun itulah, khususnya menjelang agresi militer Belanda kedua, seluruh fasilitas vital kota Kepahiang dibumihanguskan. Dimulai dari kantor bupati, gedung daerah, kantor polisi, kantor pos, telepon, penjara, dan jembatan yang akan menghubungkan kota Kepahiang dengan tempat-tempat lainnya terpaksa dibakar untuk mengantisipasi gerakan penyerbuan tentara kolonial Belanda yang terkenal bengis masuk ke pusat-pusat kota dan pemerintahan serta basis perjuangan rakyat.

Setahun kemudian, seluruh aparatur Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong berada dalam pengasingan di hutan-hutan. Sehingga pada waktu terjadi penyerahan kedaulatan dari Pemerintah Hindia Belanda ke Pemerintah Republik Indonesia, yang oleh masyarakat waktu itu disebut kembali ke kota, terjadilah keharuan yang sulit dibendung. Sebab, aparatur Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong tidak dapat lagi kembali berkantor ke kota Kepahiang karena seluruh fasilitas pemerintahan daerah telah dibumihanguskan. Namun, semangat mereka pantang surut. Dengan sisa-sisa kekuatan, serta semangat yang membaja, seluruh aparatur pemerintahan daerah terpaksa menumpang ke kota Curup, karena disini masih tersisa sebuah bangunan pesanggrahan (kini tempat bersejarah itu dibangun menjadi GOR Curup).

Pada 1956, kota Curup ditetapkan sebagai ibukota kabupaten Rejang Lebong berdasarkan undang-undang. Sejak itu pula, peran Kepahiang mulai memudar, bahkan ada yang menyebut mahkota kejayaan kabupaten Kepahiang surut. Sebab, dengan penetapan Curup sebagai ibukota kabupaten Rejang Lebong, maka kota Kepahiang sendiri ditetapkan sebagai ibukota kecamatan, bagian dari wilayah kabupaten Rejang Lebong. Pada masa-masa berikutnya, lantaran memiliki nilai historis tinggi, sejumlah tokoh masyarakat Kepahiang, pernah memperjuangkan Kepahiang menjadi ibukota provinsi dan kota administratif. Sayangnya, perjuangan mulia tersebut kandas di tengah jalan lantaran pemerintah pusat tak merespons keinginan dan aspirasi masyarakat tersebut.

Ketika era reformasi bergulir pada 1998, gaungnya pun sempat menggema ke bumi Kepahiang. Oleh masyarakat Kepahiang, momentum ini merupakan kesempatan emas memperjuangkan kembali kebangkitan sekaligus awal kemandirian Kepahiang. Situasi kian terbuka lebar, setelah pemerintah dan DPR RI menetapkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, yang juga lazim disebut sebagai undang-undang tentang otonomi daerah. Setelah melalui tahap penyamaan persepsi dan konsolidasi, maka masyarakat Kepahiang sepakat untuk mengusulkan daerah ini menjadi kabupaten baru. Maka, sejak Januari 2000, para tokoh dan segenap komponen masyarakat Kepahiang, baik yang berdomisili di Kepahiang sendiri maupun yang berada diluar daerah, seperti di Curup, Bengkulu, Jakarta, Bandung, serta kota-kota lainnya sepakat untuk menjadikan Kepahiang sebagai kabupaten. Sebagai realisasi dari kesepakatan bersama para tokoh masyarakat Kepahiang, maka dibentuklah badan perjuangan dengan nama Panitia Persiapan Kabupaten Kepahiang (PPKK). Tindak lanjut dari aktivitas badan perjuangan tersebut, maka secara resmi PPKK telah menyampaikan proposal pemekaran kabupaten.

Akan tetapi, rupanya perjuangan memekarkan Kepahiang menjadi kabupaten tak semulus yang diharapkan. Sebab, meskipun Kepahiang merupakan daerah pertama di provinsi Bengkulu yang memperjuangkan pemekaran pada era reformasi, tapi kabupaten Rejang Lebong tidak serta-merta menyetujui aspirasi para tokoh masyarakat kepahiang tersebut. Dengan kata lain, kabupaten Rejang Lebong (kabupaten induk) justru keberatan melepas Kepahiang, karena daerah ini merupakan wilayah paling potensial di Rejang Lebong. Dengan kesabaran dan kerjasama serta diplomasi yang intensif, akhirnya kabupaten Kepahiang berhasil diwujudkan. Pada 7 Januari 2004, Kepahiang diresmikan sebagai kabupaten otonom oleh Jenderal TNI (purn) Hari Sabarno (Menteri Dalam Negeri RI) di Jakarta. Peresmian itu dikukuhkan berdasarkan Undang-undang Nomor 39 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Lebong dan Kabupaten Kepahiang di Provinsi Bengkulu. Ditunjuk sebagai Kepala Daerah pertama (caretaker) kabupaten Kepahiang adalah Ir. Hidayatullah Sjahid, M.M., yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 131.28-8 Tahun 2004, pada 6 Januari 2004, tentang Pengangkatan Penjabat Bupati Kepahiang, Provinsi Bengkulu. Pelantikannya sendiri dilakukan oleh Gubernur Bengkulu atas nama Menteri Dalam Negeri pada 14 Januari 2004. Hingga kini, kabupaten Kepahiang telah dipimpin tiga orang Kepala daerah.

Kecamatan di kabupaten Kepahiang

  • Kecamatan Kepahiang
  • Kecamatan Tebat Karai
  • Kecamatan Seberang Musi
  • Kecamatan Bermani Ilir
  • Kecamatan Muara Kemumu
  • Kecamatan Ujan Mas
  • Kecamatan Merigi
  • Kecamatan Kabawetan

Makna logo kabupaten Kepahiang

Tameng segi lima

Melambangkan daerah teritorial kabupaten Kepahiang yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Perbukitan

Melambangkan bahwa letak geografis kabupaten Kepahiang dikelilingi oleh daerah perbukitan yang subur.

Seikat padi dan kopi

Melambangkan hasil bumi Kepahiang yang memberikan kesejahteraan dan kemakmuran kepada masyarakatnya, serta 7 (tujuh) tali pengikat padi dan kopi yang melambangkan tanggal diresmikannya kabupaten Kepahiang sebagai tali yang mempererat persatuan dan kesatuan.

Lambang air dan lingkaran muara

  1. Lambang Air: Melambangkan bahwa kabupaten Kepahiang kaya akan sumber air yang merupakan sumber segala kehidupan.
  2. Lingkaran Muara: Menunjukkan bulan Januari sebagai bulan diresmikannya kabupaten Kepahiang.

Cerano dan keris

  1. Cerano (tempat sirih): melambangkan pedoman dalam adat Kepahiang yang tidak bisa ditinggalkan.
  2. Sebilah Keris di atas Cerano: Melambangkan keberanian dalam menjunjung tinggi adat-istiadat, dan senantiasa untuk melestarikannya.

Seutas pita bertuliskan SEHASEN

Kata SEHASEN pada pita merupakan semboyan kabupaten Kepahiang yang berarti sepakat dalam menentukan segala kebijakan, sekaligus singkatan dari:

  • S = Selaras
  • E = Elok
  • H = Harmonis
  • A = Aman
  • SEN = Sentosa

Bupati kabupaten Kepahiang

  • Ir. Hidayatullah Sjahid, M.M., Periode 14 Januari 2004 hingga 29 April 2005, sebagai Penjabat Bupati Kepahiang (caretaker).
  • Drs. Husni Hasanuddin, periode 30 April 2005 hingga 6 Agustus 2005, sebagai Penjabat Bupati Kepahiang (caretaker).
  • Drs. H. Bando Amin C. Kader, M.M., periode 7 Agustus 2005 hingga 7 Agustus 2010, sebagai bupati perdana kabupaten Kepahiang secara definitif berdasarkan hasil Pemilihan Kepala Daerah Langsung (Pilkada Langsung) Kepahiang pada tahun 2005.

Selasa, 09 Februari 2010

Rutinitas Senin


rutinitas SMAN 1 Kepahiang, upacara senin yang diikuti seluruh siswa siswi SMAN 1 Kepahiang beserta dewan guru dan stap TU siap dimulai.... Lha..!!?? Koq jadi ginee...??? bingung (mode;on )

inilah wajah-wajah yang mengikuti uparaca.... denagan PASKIB yang selalu siap mengibarkan sang Merah Putih..........

Rabu, 03 Februari 2010

SMANSA KEPAHIANG

SMA negeri 1 Kepahiang merupakan salah satu SMA yang menonjol di Kabupaten KPH, yang dipimpin oleh Bpk. Sigit ariyanto, M.Pd.
SMA N 1 Kepahiang telah banyak mengukir prestasi dalam bidang pendidikan, seni, dan olahraga. prestasi itu tidak hanya di capai di kabupaten kepahiang tapi di tingkat provinsi dan di tingkat nasional.SMA Negeri 1 Kepahiang merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri yang ada di kabupaten Kepahiang, provinsi Bengkulu, Indonesia. Sama dengan SMA pada umumnya di Indonesia masa pendidikan sekolah di SMAN 1 Kepahiang ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari kelas X sampai kelas XII. Sekolah ini didirikan pada tahun 1983.

Pada tahun 2007, sekolah ini menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebelumnya dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).
[sunting] Fasilitas

Berbagai fasilitas dimiliki SMA Negeri 1 Kepahiang untuk menunjang kegiatan belajar-mengajar. Fasilitas tersebut antara lain:

* Kelas
* Perpustakaan
* Laboratorium Kimia
* Laboratorium Fisika
* Laboratorium Biologi
* Laboratorium Komputer
* Laboratorium Bahasa
* Laboratorium Audio Visual
* Laboratorium Multimedia
* Musholla Al-Falah
* Kantin Sehat


SMA Negeri 1 Kepahiang memiliki beberapa kegiatan ekstrakurikuler, di antaranya,

* Paskibra
* Basket
* Bahasa Inggris (English Club)
* Rohani Islam (Rohis)
* Palang Merah Remaja (PMR)
* Karya Ilmiah Remaja (KIR)
* Sepak bola
* Tae Kwon Do
* Pecinta Alam

Prestasi SMANSA Kepahiang
syapa sih yang nggak tau skul Qta" yang terkenal seantero Provinsi Bengkulu n notabene ampe sluruh INDONESIA............karena udah mengikuti event nasional di bidang akademik maupun non akademik.....
Karena prestasi itu kami bangga yooooooo menjadi murid SMANSA.............
ne beberapa prestasi kami,,,,,,,,,,

1. Olimpiade Sains Nasional tingkat SMA-MA Kabupaten Kepahiang digelar pada hari Kamis, 16 April 2009 bertempat di SMA Negeri 1 Kepahiang. Kegiatan ini dibuka tepat pukul 08.30 oleh Wakil Bupati Kepahiang Bapak Abasri DJ,S.Sos, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Bapak Sigit Tulus Wikono, S.Pd. Dalam Kesempatan ini Ketua Panitia Seleksi Bapak Sigit Ariyanto, M.Pd memberikan laporan kegiatan ini diikuti oleh 9 sekolah yang masing-masing sekolah mengirimkan 24 Orang untuk 8 Bidang/ Mata Pelajaran.


Hasil dari seleksi ini menghasilkan 24 siswa juara Olimpiade Sains yang akan mewakili Kab.Kepahiang ke tingkat propinsi Bengkulu. SMA Negeri 1 Kepahiang masih tetap memegang Juara Umum dengan perolehan 6 Medali emas, 3 perak dan 2 perunggu, disusul SMA Negeri 1 Kabawetan dengan perolehan medali 2 emas, 1 perak, 1 perunggu, disusul MAN 2 Kepahiang dengan 2 perak dan 1 perunggu. Hasil selengkapnya dapat dilihat sebagai berikut:

OSN

Olimpiade Fisika

1. Desi Artika Sari ( SMAN 1 Kepahiang )
2. Septian Efendi ( SMAN 1 Kepahiang )
3. Tiara Mustika Sari ( SMAN 1 Kepahiang )

Olimpiade Kimia :

1. Chairul Iksan ( SMAN 1 Kepahiang )
2. Warohmah ( SMAN 1 Kabawetan )
3. Elda Kusrita ( MAN 02 Kepahiang )

OLimpiade Biologi

1. Irma Safitri ( SMAN 1 Kepahiang )
2. Eta Wira ( MAN 02 Kepahiang )
3. Wilia Wulandari ( SMAN 1 Tebat Karai )

Olimpiade Matematika :

1. Agung Pratama ( SMAN 1 Kepahiang )
2. Joko Purnomo ( SMAN 1 Ujan Mas )
3. Tria Utari ( SMAN 1 Kepahiang )

Olimpiade Komputer :

1. Ivan Hardian Saputra ( SMAN 1 Kepahiang )
2. Mutmainah ( MA Darussalam )
3. Neffi Nopita ( SMAN 1 Tebat Karai )

Olimpiade Kebumian :

1. Sasti Yulia Fitri ( SMAN 1 Kepahiang )
2. Sintia Erviana ( MAN 02 Kepahiang )
3. Insan Sanjaya (SMAN 1 Kabawetan )

Olimpiade Ekonomi :

1. Joko Suradi ( SMAN 1 Kabawetan )
2. Lorenita ( SMAN 1 Kepahiang )
3. Turini ( SMAN 1 Tebat Karai )

Olimpiade Astronomi :

1. Fitriani ( SMAN 1 Kabawetan )
2. Alan Torndo ( SMAN 1 Kepahiang )
3. Susdianti ( MAN 01 Kepahiang )


2.SMAN 1 Kepahiang pada awal tahun pelajaran ini kembali mengukir prestasi untuk mewakili Propinsi Bengkulu diajang even di tingkat Nasional, Prestasi itu diantaranya adalah sebagai Juara I Tingkat Propinsi Bengkulku untuk Lomba LCT UUD 1945 setelah melewati seleksi di tingkat propinsi, Prestasi Lainnya yaitu Juara Olimpiade Sains Bidang Matematika (Agung Pratama) untuk mewakiliu Propinsi Bengkulu di Tingkat Nasional yang akan diselenggarakan di Jakarta.

3. Peserta Gita Bahana Nusantara di Jakarta setelah melewati seleksi di tingkat Propinsi, yaitu Agung P. dan yang baru berlalu Ananda Ilham (Pencak Silat ) dan Desi Febriani (Bulu Tangkis ) baru saja menyelesaikan tugasnya bertanding di tingkat nasional. Semoga Lima prestasi di tingkat Propinsi ini dapat memacu siswa lainnya untuk lebih berprestasi di tingkat Nasional, demikian harapan dari Kepala Sekolah Sigit Ariyanto, S.Pd, M.Pd

Tuh kaaaaaan banyak malahan itu hanya seperseratusnya kali yaaaaaa,,,,,,,,,,
uuuuuuuuuhhh lebayyy banget nih Qta" ,, coz keluar nih jiwa narsisnya,,,,,hohohooh........wkwkwkwkwkkk